Dari Cihaur Menuju Mimpi: Jejak Voli Nargis Husaeni
Akademiaagarut.com – Di tengah hijaunya hamparan sawah dan udara sejuk kampung Cihaur, Desa Lebakagung, Kecamatan Karangpawitan, seorang gadis muda menenun mimpi lewat lapangan tanah dan bola voli. Namanya Nargis Husaeni, lahir tahun 2007, kini berusia 18 tahun. Namun sejak usia belia, langkahnya di dunia voli sudah jauh meninggalkan jejak.
“Pertama kali saya pegang bola voli itu waktu kelas 6 SD,” ujar Nargis, mengenang masa-masa awalnya. Saat itu ia bergabung dalam latihan rutin di bawah bimbingan KKA (Kelompok Kegiatan Atlet), dan semangat itu terus menyala hingga ia lulus SMP.
Setelah melanjutkan ke SMK Islam Terpadu Muhajirin, ia kembali menemukan panggilan hatinya. Bukan hanya sebagai pemain, tetapi sebagai pribadi yang ingin berkembang lewat voli. Ia mulai intens berlatih bersama pelatih Rudi, yang kemudian menghubungkannya dengan Akademi & Klub Voli Ananta Akraya (AA) Garut.
Masuk ke dalam ekosistem AA Garut adalah titik balik bagi Nargis. Di sana, ia tidak hanya berlatih teknik, fisik, dan taktik. Ia menyelami filosofi, kedisiplinan, serta semangat kebersamaan yang menjadi fondasi akademi ini.
“Di AA Garut saya merasa diterima dan didorong untuk tumbuh. Saya jadi lebih percaya diri,” kata Nargis.
Bakat dan kegigihan Nargis pun membuahkan hasil. Berkat prestasi dan komitmennya di dunia voli, ia berhasil meraih beasiswa pendidikan di SMK Muhajirin, tempat ia menimba ilmu akademik saat ini.
Menurut Fajar Santika, Direktur AA Garut, Nargis adalah contoh nyata bahwa olahraga bisa menjadi jalan pembebasan dan pemberdayaan.
“Nargis adalah simbol harapan baru. Kami di AA Garut tidak hanya membina atlet, tetapi juga membentuk karakter. Dia mewakili semangat itu,” ujar Fajar, yang akrab disapa Dpanji.
Kini, Nargis tak lagi sekadar bermain voli untuk hobi. Ia tengah menjalani proses menjadi atlet muda profesional, dan secara resmi dan legal telah menjadi bagian dari Akademi & Klub Voli AA Garut, terdaftar sebagai anggota tetap dalam struktur legalitas klub.
Dengan semangat yang konsisten dan semangat belajar yang tinggi, Nargis bercita-cita mengharumkan nama Garut dan menjadi inspirasi bagi generasi muda perempuan lain.
“Saya ingin terus belajar, jadi pemain yang hebat, dan suatu hari bisa bantu adik-adik perempuan lain yang punya mimpi seperti saya,” tuturnya penuh tekad.
Nargis Husaeni adalah kisah tentang ketekunan yang pelan-pelan menemukan panggungnya. Dari kampung kecil di Karangpawitan, ia kini bersiap melompat lebih tinggi—menuju dunia yang lebih luas, dengan bola voli sebagai jalannya. (*)
