Akademiaagarut.com – Pendidikan di sekolah tidak cukup hanya menjejalkan teori, mengasah kecerdasan, atau sekadar mengejar prestasi akademik. Ada hal mendasar yang sering terabaikan: bagaimana sekolah membentuk siswa yang sehat jasmani, rohani, disiplin, serta berakhlak baik.
Kesehatan fisik adalah fondasi. Siswa yang bugar akan lebih siap menerima ilmu, lebih mampu berkonsentrasi, dan lebih tahan menghadapi tantangan hidup. Namun kesehatan jasmani saja tidak cukup. Siswa juga perlu dibekali kesehatan mental dan rohani: kemampuan menjaga diri dari stres, memiliki rasa empati, serta menjunjung nilai moral dalam setiap tindakan.
Disiplin menjadi kunci yang menata semua itu. Tanpa disiplin, siswa akan kehilangan arah; tanpa keteraturan, proses belajar hanya akan menjadi rutinitas tanpa makna. Disiplin bukan berarti kaku, melainkan kebiasaan positif yang membentuk tanggung jawab, ketertiban, dan kepekaan sosial.
Lebih dari itu, sekolah harus menjadi tempat pembiasaan sikap. โAttitudeโ atau akhlak baik adalah bekal utama siswa untuk menghadapi kehidupan nyata. Cerdas dalam berpikir perlu diimbangi dengan cerdas dalam bersikapโmampu membedakan mana yang benar dan salah, mana yang bermanfaat dan merugikan, serta berani memilih jalan yang tepat meski tidak selalu populer.
Maka, pendidikan sejatinya harus terintegrasi: menyehatkan fisik, menenangkan jiwa, menanamkan disiplin, sekaligus menumbuhkan akhlak. Hanya dengan cara itu kita bisa melahirkan generasi yang bukan sekadar pintar, tetapi juga tangguh, berkarakter, dan bermanfaat bagi masyarakat. (*)