Dari Generasi Limbangan-Selaawi untuk Indonesia: Kiprah GLS Garut di Dunia Bola Voli
Akademiaagarut.com – Semangat olahraga terus tumbuh dari pelosok daerah, termasuk dari wilayah Limbangan dan Selaawi di Kabupaten Garut. Klub bola voli Generasi Limbangan-Selaawi (GLS) menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan pembinaan jangka panjang dapat melahirkan prestasi membanggakan, baik di level lokal maupun nasional.
Tim Putri GLS Sabet Juara II di Andila VC Cup I

Salah satu bukti terbaru datang dari tim putri GLS kategori usia 2013 yang tampil impresif pada turnamen Andila VC Cup I di Bandung, 23 Februari 2025. Tim muda ini berhasil meraih Juara II, setelah tampil konsisten dan hanya takluk dari tim tangguh Wahana Kota Bandung di partai final.

Meski masih sangat belia, para atlet cilik GLS menunjukkan semangat, teknik, dan kekompakan yang luar biasa. Pencapaian ini bukan hanya membanggakan klub, tetapi juga menjadi indikator keberhasilan pembinaan usia dini di GLS Garut.
Dion, Quicker Berprestasi dari Limbangan-Selaawi
Tak hanya di sektor putri, klub GLS juga telah melahirkan atlet-atlet putra berbakat. Salah satunya adalah Dion, pemain kelahiran tahun 2000 yang berposisi sebagai quicker. Dion mencatat prestasi gemilang saat memperkuat Jawa Barat pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2016 di Semarang.

Bersama tim bola voli Jabar, Dion (nomor punggung 6), berhasil mempersembahkan medali emas, menegaskan kapasitasnya sebagai salah satu talenta terbaik dari Garut.
Dion yang berasal dari wilayah Limbangan-Selaawi dan bersekolah di Yamus, menjadi representasi dari generasi muda yang berkembang lewat jalur pembinaan komunitas.
Dengan tinggi badan 163 cm saat duduk di bangku kelas 6 SD, ia sudah menunjukkan potensi luar biasa yang kemudian diasah dalam lingkungan klub yang mendukung penuh tumbuh kembangnya.
Nia Sopandi: โKami Bangga dan Terus Bertumbuhโ
Nia Sopandi, pendiri klub GLS, menyampaikan rasa bangganya terhadap konsistensi dan semangat para atlet muda. Ia menegaskan bahwa apa yang diraih hari ini adalah hasil dari kerja keras kolektif antara pelatih, orang tua, dan para pemain.
โKami bangga bisa ikut menyemai bibit-bibit atlet dari pelosok Garut utara. Kami ingin anak-anak di sini punya ruang tumbuh, bermain, dan bermimpi. Karena olahraga bukan hanya soal menang, tapi soal proses, karakter, dan harapan masa depan,โ ujar Nia Sopandi.
Menurutnya, GLS akan terus memperkuat pembinaan sejak usia dini, termasuk menyiapkan jalur pendidikan dan pengembangan karakter untuk para atlet muda.
GLS: Menjaga Tradisi, Menyemai Masa Depan
Dengan dua kisah ini, GLS Garut tak hanya menjadi klub olahraga biasa, melainkan ruang pembibitan atlet masa depan. Prestasi tim putri usia dini dan kontribusi atlet seperti Dion di pentas nasional menjadi motivasi bagi generasi berikutnya.
Sebagai representasi dari semangat daerah, GLS adalah bukti bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari desa, selama ada semangat kolektif dan dukungan yang konsisten dari semua pihak. (*)
.